It's Happy Line

Rabu, 22 Januari 2014

Liburan yang terasa serius (?)

Rabu. Sudah hari ke berapa ya? ah! ke 16 kalo ga salah.
Itu berarti sudah lewat setengahnya waktu liburan kali ini. 
Entah kenapa, liburan kali ini terasa serius, mana ada liburan serius, yang ada belajar dan mengerjakan tugas yang serius, kenapa liburan juga jadi ikut-ikt serius, apa asyiknya? ah, sudahlah. mungkin terasa serius karena, liburan kali ini sepertinya tidak begitu lama dibanding dengan liburan sebelumnya, dan lagi, semester depan yang membuat liburan ini semakin terasa serius, kenapa? karena sepertinya semester depan itu hal yang besar yang akan dijalani, jadi butuh persiapan yang sungguh-sungguh untuk bisa menjalani semester depan dengan baik, dan waktu untuk mempersiapkannya yaitu waktu liburan ini. Jadilah setidaknya punya jadwal apa saja yang dilakukan saat libur, yang sebaiknya berupa aktivitas yang bermanfaat untuk melancarkan perjalanan di semester depan. Tapi jangan bahas ini dulu, mendengar kata semester depan saja sudah membuat liburan terasa serius, jadi lebih baik bahas yang lain dulu. 

Dua hari yang lalu, novel Negeri Para Bedebah beres dibaca, kerennya gak kalah sama novel kelanjutannya yaitu Negeri di Ujung Tanduk (gw bacanya kebalik, bukan bukunya yang dibaca terbalik). Dari novel itu, gw jadi berkeinginan mempelajari lebih dalam ilmu ekonomi tentang keuangan gitu, sepertinya menarik. Ini karena terdapat bagian-bagian novel yang berbicara mengenai krisis keuangan, perekonomian negara, sirkulasi uang di bank, dan banyak lagi dan gw kurang paham apa maksudnya, lalu timbul-lah keinginan untuk bisa paham maksudnya. Ini aneh menurut gw. Jadi gw belum terlalu menindak lanjuti keinginan itu, tapi setidaknya kalo ada topik berita tentang itu gw tertarik untuk menyimak. Mengenai tokoh-tokohnya, gw kagum dengan tokoh Thomas, terbayang orangnya keren, pemberani, cerdas, dan hal baik lainnya, tapi kalo disuruh pilih buat suka sama dia, gw bakal nolak (?). Terlalu ekstrem menurut gw, anti-mainstream gitu lah. Oh iya, kalo tokoh Maggie, gw ngfans banget sama sikapnya yang cekatan, dibanding gw sih, emm, jauh beda, haha. Tokoh yang lainnya, ya begitulah. Latar-latar tempat di novel ini sangat beragam, luas sekali lingkupnya, beberapa diantaranya yaitu di Jakarta, di Bandara Soe-Hat, Bandara Ngurah Rai, Waduk Jatiluhur, di kapal Pasifik dan lain-lain. Nah! Gegara bagian cerita di novel ini, gw jadi pengen berkunjung ke waduk jatiluhur, gimana sih keadaanya, kira-kira di sebelah mana ya rumah Opa, taman-taman bungan yang katanya bisa menjadi racun, tenggelamnya mobil Opa, haha, padahal jelas novel itu fiksi ya, tapi gw pengen aja berkunjung untuk mencoba menuangkan imajinasi yang ada di pikiran gw yang mana tercipta setelah baca novel itu. Di novel itu amat kental politiknya. Dan tadi sempet liat acara tv Matanajwa, Melihat ApaKata bu Megawati, ko gw jadi punya keinginan kecil untuk terjun ke politik ya, tapi cuma dikit (sebelumnya nehi banget padahal)

Selanjutnya yang pengen gw curhatin yaitu mengenai acara atau kegiatan-kegiatan di kampus yang diadakannya kebetulan pada saat libur, gw sebagai rantau-er merasa dirugikan (lebay sih), maksudnya , gimana gw bisa ikut itu kegitan, iya gw tau bisa diwakilin sama temen sekelas yang lain, tapi tetep aja gitu kan pengen dapet pengalamannya dengan cara ikut acaranya langsung. Apa daya, mungkin memang para rantau-er ditakdirkan untuk mendapatkan liburan tanpa gangguan dari kegiatan di kampus. dan kayaknya tulisan ni udah gak kondusif lagi buat diteruskan, ngantuk berat,mungkin ngpostnya juga besok pagi aja, ditambah dengan beberapa cerita yang belum.

22 Januari 2014
*latepost
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar