Selasa, 11 September 2012
Sabar deh
Judul nya ambigu nada baca nya, tapi bingung lagi mau ngasih judul apa, maksudnya sih, yaa, coba deh, kita sabar dulu. hm,, yak, mungkin kurang lebih seperti itu..
Sehat, bersyukurlah saat keadaan tersebut masih setia menetap pada diri kita. Menikmati sehat itu berarti juga mensyukurinya. Cara menikmatinya juga bermacam-macam. Selagi sehat, kita perbanyak kegiatan yang bermanfaat dalam mengisi waktu. Selagi sehat, kita menyantap dan menikmati makanan-makanan yang enak yang juga bergizi baik. Selagi sehat, kita perbanyak ibadah. Selagi sehat, kita perbanyak belajar dan menuntut ilmu. Dan banyak lagi hal positif yang bisa kita lakukan.
Saat sakit, bersyukurlah telah diberikan suatu reminder agar kita tetap bersabar dan lebih menjaga lagi diri kita, lebih merawat lagi diri kita, yang semuanya itu agar kita bergerak menuju pribadi yang lebih baik lagi. Ternyata sangat banyak hikmah yang bisa diambil saat kita tidak sedang sehat. Sekecil apapun itu rasa sakitnya, haruslah sigap untuk segera waspada dan mengobatinya untuk kemudian bisa menjadikannya lebih baik. Jangan lupa berdoa dan meminta ampun pada-Nya, karena mungkin kita telah lalai dalam merawat apa-apa yang telah diberikan-Nya pada kita, mungkin juga kita telah melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak baik untuk diri kita serta orang lain, maka dari itu di berikanlah kita rasa sakit itu untuk kemudian kita bisa menyambutnya dengan intropeksi diri. Bersabarlah hingga kesembuhan dan kesehatan datang lagi pada diri kita. Yakinlah akan tiba saat tersebut, di saat kita benar-benar telah menyadari dan bisa mengambil hikmah dari semua itu. Dan kemudian kita pun telah beranjak melangkah pada tahap yang lebih baik lagi dalam menjalani hidup. Pribadi yang lebih baik lagi telah bersiap untuk menjalani kehidupan yang sementara ini. Maka sangat tidak merugi jika kita terus dan selalu belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Perbaikan tersebut tentunya tidak selalu datang dari inisiatif kita, maka dari itu ada kalanya perbaikan itu datang dengan melalui suatu peringatan dari-Nya untuk memperbaiki diri, salah satunya dengan rasa askit tadi. Sungguh tak ada yang sia-sia hal kecil sekali pun yang ada di dunia ini. Pintarlah menjadi pribadi yang selalu melewati hal-hal tersebut dengan rasa ikhlas dan mawas diri. Sangat beruntung orang-orang yang mau belajar dari suatu kesalahan, sangat beruntung orang-orang yang mau belajar dari kekurangan, sangat beruntung orang-orang yang bertindak untuk selalu intropeksi diri. Kriteria beruntung dari sudut pandang masing-masing orang memang berbeda, namun yakinlah semuanya mengarah pada kebaikan.
Mengenai kata-kata mengeluh yang masih sering terucap dari mulut ini, mungkin perlu di saring lebih ketat untuk benar-benar di ucapkan atau tidak. Mengingat kata-kata juga do'a, dan tentunya do'a yang ingin kita panjatkan adalah hal-hal yang baik untuk diri kita. Mungkin mengucapkan kata-kata yang positif akan lebih bermakna dan bermanfaat untuk diri ini. Sekecil apapun keluhan tersebut, alangkah baiknya jika kita buang saja, mungkin tidak harus melalui kata-kata yang buruk, bisa saja kita ganti dengan kata-kata yang positif. Dengan begitu paling tidak akan membawakan efek yang positif juga pada diri kita.
Jangan melihat dan membandingkan penderitaan sendiri dengan orang lain. Sepertinya dan memang benar, tidaklah akan sama antara keduanya. Masing-masing memiliki masalah tersendiri. Tidak perlu iri saat melihat permasalahan orang lain lebih sepele dibanding permasalahan kita. Ini lucu, untuk apa kita iri, untuk sebuah masalah pula. Iri pada kelebihan orang lain saja tidak boleh.
Saat semuanya berjalan mengiringi waktu yang terus berputar, tanpa disadari setiap detiknya bisa terlewat begitu saja. Entah seperti apa setiap detik itu terlewatkan. Saya pribadi masih sering melewatkan setiap detik dengan hal yang mungkin kurang bermanfaat. Hitungan menit saja masih sering saya terlantarkan, hingga akhirnya menjadi genap hitungan jam. Astagfirullah. Tidak mudahnya mengatur waktu ini membuat saya masih sangat butuh untuk belajar dan terus berusaha dan berdoa agar setiap waktu bahkan setiap detiknya bisa saya lewatkan dengan hal yang baik, lebih indah lagi saat setiap detiknya itu bisa terlewatkan dengan ibadah. Subhanallah.
Diri ini juga memiliki sifat seperti baterai handphone yang butuh untuk di 'charge' . Bukan berarti disamakan dengan baterai tersebut. Namun itu hanyalah sebuah istilah lain untuk menyebutkan bahwa, diri ini juga membutukan siraman-siramah rohani, kajian-kajian motivasi, untuk kemudian bisa menjalani hidup dengan semangat yang tetap penuh. Tak dipungkiri, ada kalanya semangat itu hilang dan bahkan bisa membuat diri ini lupa akan tujuan/ arah/ target yang ingin kita capai. Maka dari itulah penting sekali mengikutsertakan diri ini pada sebuah acara / event yang bisa menumbuhkan kembali semangat itu tadi.
Alhamdulillah, di usia yang sudah seharusnya bisa menjadi pribadi yang dewasa ini, masih bisa merasakan segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Kedewasaan bukanlah sebuah tuntutan yang harus dipenuhi sesegera mungkin tanpa tahu seperti apa maknanya. Mungkin dengan terus menjalani prosesnya dan menikmati setiap langkah-langkah perjalananlah bisa membawakan makna kedewasaan itu pada diri kita. Bagiku, bukanlah usia suatu masalah ataupun patokan untuk menjadi dewasa, walaupun memang sebanarnya usia itu memegang peranan penting juga. Tapi masih banyak sisi kehidupan yang perlu kita maknai dengan terus bersyukur. InsyaAllah, hati ini juga bisa membimbing kita pada perasaan yang terus berorientasi pada hal yang positif. Aamiin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar