Hahaha ngaco aja itu judulnya..
Jadwal kuliah kerja lapangan (KKL) angkatan gue akhirnya terjadwalkan pada tangga 17 november 2014 dengan tujuan Pulau Dewata bagian selatan.
Saat tiba tanggal tersebut, hari H saat detik-detik keberangkatan sempet ribut (sebagian orang) tentang surat menyurat yang belum kelar (denger-denger sih surat izin dosen ke dekan fakultas teknik gitu), alhasil kita berangkat terlambat sekitar 45 menit dari jadwal awal, jam 10:45 kita berangkat.. Jam setengah 1 udah nyampe ngawi, berenti di rumah makan untuk ishoma, tiba-tiba saat makan, armada (bukan band) bis kami keluar dari parkiran, selesai makan kita masih asik ngobrol-ngobrol gitu sambil nunggu bisnya datang lagi, 5 menit, 10 menit, setengah jam, ko lama ya, terus kita dapet kabar kalo bisnya ada perbaikan gitu (ngeper katanya), yaudah mau gimana lagi, kita harus nunggu, sampe akhirnya hujan pun turun, gerimis, deras, deras, hingga reda lagi, bis belum juga datang lagi, udah hampir 2 jam nunggu akhirnya bis yang kita tunggu-tunggu muncul juga. sekitar jam 3 lewat kita udah berangkat lagi dari rumah makan lanjutin perjalanan kita yang belum seberapanya perjalanan. Lanjut melewati kabupaten madiun, lewat wisata waduk bening, bis melaju cukup kencang , temen-temen pada tidur, ga kerasa baru aja ngelewatin gapura selamat jalan kabupaten madiun, masuk kabupaten nganjuk, kemudian melewati jombang, mojokerto, pasuruan, dan seterusnya gue mulai kehilangan kesadaran terbuai dalam mimpi-mimpi (tidur), sempet dibangunin pas lewat PLTU terbesar yaitu paiton, pas ngelewatin itu sumpah bagus banget cahaya-cahaya lampu terang benderang banyak jumlahnya di gedung-gedung di tengah laut, subhanallah. perjalanan terus hingga tiba-tiba udah mau nyebrang aja gitu naik kapal, itu sekitaran jam 3 dini hari, ini pengalaman pertama gue menyaksikan secara sadar gue naik kapal laut (dulu pernah naik kapal pas belum sadar alias masih di dalem perut mama), nyebrang pulau, wau (pake u gapake w)!
Dan prepet prepet prepet (bukan bang ocit dateng ke munaroh) suara kapal tanda akan meninggalkan dermaga.hembusan angin masih bersahabat, tanpa jaket gue masih bisa (berusaha ) bertahan.
Hingga tiba juga kita di pelabuhan girimanuk, sekitar pukul setengah 6 pagi, dan waktu di HP sudah menyesuaikan dengan WITA, lebih cepat 1 jam dari WIB, tapi jam di tangan gue gak otomatis berubah menyesuaikan, yaudah gue biarin aja..Tiba di pulau dewata jam segitu kita tau bahwa jadwal kita kemungkinan berantakan dan harus disusun ulang, kita pun gak jadi mau transit si tanah lot, jadinya di tempat makan bidadari. Oya, setelah makan dan mandi di tempat peristirahatan bidadari (nama yang indah ya), kita menuju objek-objek di hari pertama :
1st day :
Hari ini cape banget!
Udah? haha belum lah, itu cuma intro aja keleus.
Destinasi hari pertama yaitu Tol Bali Mandara, Pelabuhan Tanjung Benoa, Forum Peduli Mangrove Bali (FPMB), Pulau Pudut, Pantai Kedonganan. Nah, banyak kan? padahal objek pertama aja mulainya jam 11 an, gimana caranya semua objek itu terkunjungi ? Simsalabim semua bisa dijalanin dengan strategi. Untuk objek pertama yaitu Tol Bali Mandara, di sana tujuan nya kita observasi sepanjang tol dan dilakukan dari dalam bis yang melaju pelan, jadi kita pengen liat hasil dari pembangunan tol terhadap lingkungan sekitar,salah satunya kondisi mangrove yang ada di kanan-kiri jalan. Sepanjang yang gue liat sih masih biasa aja, kata guide nya sih ini mending soalnya lagi pasang, tapi kalo lagi surut itu pemandangannya cukup menggenaskan, bekas-bekas mangrove di kanan-kiri bakal terlihat menyedihkan. Yah, inilah pembangunan, pasti menimbulkan dampak. Perjalanan melewati tol sekaligus menuju objek kedua, yaitu pelabuhan tanjung benoa, karena waktu yang sudah melewati jadwal seharusnya, di sana gajadi ada semacam kelas diskusi, tapi kita diskusi sambil jalan liat-liat sekitar pelabuhan, disambut sama mbok-mbok cantik (mbok : kakak) yang dengan baik hati menjelaskan apa yang kita ingin tau, panas terik cukup membuat kita-kita kompak menyipitkan mata, sambil liat-liat kapal-kapal besar yang bersandar, oiya di sini tujuannya nyari tau tentang aktivitas-aktivitas di pelabuhan dan tentang pembangunan pelabuhan itu sendiri. Selanjutnya, mengingat waktu yang semakin menipis untuk kunjungan hari ini, rombongan mulai di bagi 2 untuk ke objek-objek yang belum dikunjungi. Ada kelompok yang mengibservasi ke pantai kedonganan, LPDnya, dan ke pasar ikannya, lalu kelompok yang lain bertugas ke tanjung benoa (FPMB) dan pulau pudut. Gue kebagian ke Tanjung benoa, di sana kita udah ditungguin sama FPMB, ruangan diskusi sudah tersedia, dan langsung memulai acara dengan diawali paparan dari pihak FPMB, di sini seru banget, untuk awalan lumayan dapet banyak penjelasan tentang apa yang mau kita bahas selanjutnya antara lain isu reklamasi. Setelah menjalani heavy rotation discussion, kita pergi untuk melihat pulau pudut dengan nasibnya kini, yang disebutkan dulu seluas 100 ha, kini hanya tinggal 1 ha saja, terik matahari nyengat banget serius pas di sana, mencoba melihat-lihat sekitar dengan mata yang hampir merem saking teriknya, dan kulitnya 'nyessh' terkena sinarnya, luar biasa, habis ini kita masih harus jalan kaki ke pantai apa ya lupa namanya, sambil nunggu bis menjemput kita untuk bergabung ke kelompok di kedonganan. Setibanya di kedonganan, kita nunggu sambil foto-foto di pantai kedonganan. Cerita yang di kedonganan gue belum tau detailnya, denger-denger sih penuh perjuangan gitu. Nah, dari pantai kedonganan ternyata guidenya bilang mau ngajak kita ke tempat oleh-oleh modern, kurnia apa gitu namanya. Di sana gue beli baju-baju sama pernak-pernik gitu lah, lumayan murah. Dan setelah puas belanja, akhirnya kita ke hotel juga untuk bisa mandi yang bener-bener mandi dan istirahat, yeah!
2nd day :
Alohaa~ di hari kedua ini, kita tampang-tampangnya jauh lebih seger dari kemarin, kunjungan hari ini dimulai dari jam setengah 8 WITA. Dartar objek hariini adalah BAPPEDA Provinsi Bali, Kawasan sanur (Kantor desa sanur kaja), dan Pulau Serangan. Gue sendiri jadi penanggungjawab salah satu objek hari in, yaitu Pulau Serangan, kita liat nanti ceritanya.. Pertama kita ke Bappeda, tiba di sana udah ditunggu sama perwakilan dari kepala Bappeda dan perwakilan dari instansi BLH, Parwisata, Kelautan, PU, dan lainnya. Waah ruangan sudah siap juga, dimulailah kita berdiskusi/ DI Bappeda ini kita cukup banyak melontarkan pertanyaan tapi kalo menurut gue sih pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan akan mendapatkan jawaban lebih rinci kalo kita datang ke instansi Kota Denpasar, karena Bappeda provinsi ini kan tugasnya lebih ke pemberi arahan untuk pemerintah kota. Tapi, ga masalah, cukup banyak juga yang bisa didapat dari diskusi tersebut, selalu ada ilmu yang bisa dipetik. Asik berdiskusi, ga kerasa udah jam 11 lewat aja, jadilah kita sesegera mungkin menyelesaikan kunjungan kali itu. Selanjutnya kita mau ke sanur, tapi sebelumnya ada wacana mau jemput WALHI sebagai salah satu narasumber kita di Pulau Serangan nanti, tapi karena berhalangan saat itu, jadilah dipending untuk menjemput WALHInya sampe nanti pas mau ke pulau serangan. Setibanya di kantor desa sanur kaja kita disambut hangat oleh kepala desanya langsung. Dan diskusi pun dimulai, wah, pokoknya wah banget, 4 jempol buat kepala desa sanur kaja ini, penjelasan di awal sebeum diskusi oleh beliau sangat jelas dan rinci sekali terkait topik-topik bahasan kita selama KKL ini antara lain kota pesisir dengan ekologinya, ekonominya, transportasinya, dan pusat pelayanannya. Dan tanya jawab pun berlangsung dengan padat makna dengan jawaban-jawaban yang jelas dari kepala desa sanur kaja, oya namanya siapa gitu lupa, sampe gak berasa udah setengah 4 WITA, hmm..pada diskusi yang berat tersebut, sayangnya ebberapa dari kami merasakan kantuk yang sangat mendalam, sepertinya kelelahan dari observasi lapangan dan panas-panasan, tapi itu tetep ga membuat diskusi jadi krik-krik. Selesai diskusi, kita mau lanjut ke Pulau Serangan, sebelumnya hubungin WALHI dulu untuk ketemuan, jeng jeng jeng, ternyata oh ternyata WALHI sedang ada acara dan tidak bisa ikut saat itu juga, yah kecewa sih, tapi mau gimana lagi, perjalanan harus tetap diteruskan, akhirnya kami ke Pulau Serangan tanpa WALHI, gue sebagai PJ lokasi di sana sumpah kalang kabut mau ngapain ntar di sana, yang tadinya rencana diskusi dengan WALHI, tapi pas ada insiden itu, gue bingung sebingung bingungnya, akhirnya gue mutusin aja untuk ke P2MKP rekomendasi dari salah satu anggota kelompok lokasi gue, dan setelah datang ke sana, kok alamatnya beda sama yang gue dapet dar internet, wah deg-degan banget lah, ini kita ngunjungin siapaa? nah tapi nama bapak yang mau kita kunjungi sama, dan pas turun dari bis gue liat yang menyambut seorang bapak-bapak yang pernah gue liat fotonya di internet, dan wah penjelasan pun datang. Ternyata yang dikunjungi kita itu PET, dan bapaknya itu emang ketua P2MKP, tapi karena sekarang P2MKP udah bisa mandiri maka bapaknya mulai memimpin komunitas lain, yang intinya sih sama-sama ingin mengajak masyarakat pulau serangan untuk sadar dan peduli akan keberlangsungan lingkungan di pulau serangan. Oya, sebenernya, akses ke pulau serangan ini udah ada jalan, ga perlu nyebrang pake perahu atau semacamnya, karena hasil reklamasi membuat pulau serangan sudah menyatu daratan dengan denpasar, nah di sini anehnya masih disebutnya pulau serangan yak, yaudah kita sebut aja desa serangan gitu ya, jadi di sini akhirnya kita berdiskusi dengan Pak Putut, bapaknya keren bangetberinovasi dan jiwa sosial nya sangat patut ita hargai, disana kita belajar banyak mengenai pengolahan sampah, bercocok tanam di tanah yang kering, konservasi ____ dan inovasi-inovasi lainnya, walaupun itu smua agak meleset dengan tujuan kita yang pingin tau tentang pusat pelayanan di desa serangan , tapi gapapa, temen gue ada yang sempet ngilang pas detik-detik mau pamitan, ternyata mereka pergi ke permukiman warga untuk wawancara menlengkapi kebutuhan informasi yang kurang, super sekali ya, gue tertolong sangat dengan mereka. Nah selesai kungjungan kami di objek terakhir ini tidak terlalu sore, sblum matahari tenggelam kami sudah menuju ke hotel, hingga sampai di hotel sekita pukul setengah 7. Malem itu gue tidur paling lama kayaknya dibanding temen-temen sekamar gue, karena entahlah mood gue kurang bagus untuk beraktivitas (dasar pemalas -_-)
3rd day :
Taraa, hari ketiga, hari yang cukup ditunggu-tunggu tapi juga tanda hari terakhir kunjungan. Yak, hari ini objek-objkenya adalah UNHI (Universitas Hindu Indonesia) kita ke PWK nya di sana, terus ke pasar sukawati, joger, dan pantai Kuta. Jam 9 kita udah di UNHI, dan disambut hangat oleh calon-calon planner di sana, waaah, gue cukup antusias sebenernya untuk ketemu temen baru tapi dari awal aja kita udah duduk mengelompok, yang dari UNS ya sebaris UNS semua, yang dari UNHI juga sama, tapi di tengah--tengah mulai gabung sih. DI sana diawali dengan paparan oleh salah satu dosen, yaitu Pak I Gusti Anindya Putra, Pak Anindya ini keren banget, penjelasannya cukup sik didengar,jelas dan terselip humor juga, jadi bikin perhatian tetep fokus gak ngantuk. Nah, setelah itu diskusi, dan yah, diskusi nya selalu sukses membuat waktu terasa cepat berjalan. Selesai diskusi kita foto-foto bareng, oya pas di sana ada kebetulan yang tidak di sangka-sangka, nama temen gue yang jadi penghubung pihak UNHI sama dengan nama anak UNHI yang jadi operator waktu itu, jadilah mereka berkenalan. Pas keluar gedung, kita masih foto-foto, terus ada beberapa anak UNHI juga yang ikut dan semept kenalan juga sama beberapa diantaranya. Gue sih cuma kenalan sama 3 anak, seinget gue namanya mayda(yang naanya sama kayak temen sekelas gue), Cica, sama Rina. Hmm.. ya semoga komunikasi kita bisa berlanjut.
Dari UNHI kita ke pasar sukawati, dapet tips dari temen UNHI katanya kalo nawar setengah harga aja, dan gue pun melakukannya, gue yang gak bisa nawar mencoba mengadu nasib untuk menawar dan lama-lama gue pusing, karena si pedagang gamau ngalah. Ah yasudahlah, makin pusing gue kalo diterusin. DI sana gue belanja dikit doang karena males nawar udah pusing duluan (Emang ga bakat nawar). Lanjut ke joger dulu sebelum ke pantai Kuta untuk observasi. Di Joger harganya cukup waw, tapi gue malah kalap juga belanja kaos, yaudahlah buat oleh-oleh, tapi gue masih bisa mengendalikan nafsu karena uang didompet yang memaksanya, haha iyalah, udah abis uangnya. Lanjut ke pantai kuta dengan naik angkot biru(tapi gue naiknya angkot kuning). Sesampainya di pantai kuta jam setengah 5 dan setengah 6 kita udah harus ngumpul lagi buat kembali ke parkir senter buat pulang, parah lah, kita ngeorang dan wawancara di sana, ini untuk objek terakhir kita ke pantai tanpa merasakan sentuhan ombaknya, cuma bisa menyaksikan dari beberapa meter sambil memegang kertas borang dan wawancara. Oke fix, gue emang bener-bener lagi KKL, bukan study tour, sama sekali bukan. Haha yaudahsih terima aja. Yang penting ilmunya bermanfaat, aamiin. Nah, itulah objek kunjungan terakhir. Pas itu, belum semua anak ngumpul jadi setengah rombogan duluan ke parkir senter, dan yang setengahnya lagi menyusul, dan ternyata mereka-mereka itu yang beruntung sempat merasakan sentuhan ombak-ombak pantai Kuta, kasian nya gue yang cuma foto-foto di pantainya, haha gapapalah. Oya di pantai kuta sebenernya kita pengen nikmatin sunset, tp udah jam 6 aja msih terang gitu, sementara kita udah dituntut pulang karena emang waktu pulang udan mundur banyak sebenernya. Oke oke, mungkin lain kali bisa berkunjung yang bener-bener untuk tour ke Bali, semoga, hehee...
Daan..waktunya pulaaaang, yihaaaaa, menjemput kembali tugas-tugas di Solo. Semangat yak! haha ya sebelumnya, kita pantas untuk beristirahat dulu sebelum kembali berkutat dengan tugas,hihi
Solo lagi, Kuliah lagi, nugas lagi , Semangat lagiiiiii! :D